Salam lestari...!!!
Tidak mampu saya untuk mengatakan bahwa tulisan dalam lembaran kertas yang meyertai pengantar saya ini adalah hasil karya saya. Sesungguhnya saya hanya menuliskan ulang dan melakukan editing atas berbagai tulisan dari berbagai sumber yang [dengan sangat mohon maaf] tidak dapat saya sampaikan. Kenapa ?
karena begitu banyaknya sumber dan lamanya waktu pembelajaran dan kolekting, disamping dikolekting secara tertulis, juga berdasarkan ingatan dan pengalaman penyusun.
karena begitu banyaknya sumber dan lamanya waktu pembelajaran dan kolekting, disamping dikolekting secara tertulis, juga berdasarkan ingatan dan pengalaman penyusun.
Tulisan ini tidak jauh berbeda dengan tulisan dengan materi yang sama yang tentu saja sudah banyak berseleweran di kalangan pegiat alam bebas, hanya saja barangkali agak berbeda dalam cara penulisan dan susunan kerangka tulis. Isinyapun tidak jauh beda dan dimaksudkan sebagai petunjuk untuk hidup di alam bebas, misalnya gunung.
Saya memberi judul tulisan ini “Ke Alam Bebas dan Pulang Selamat”, karena didalamnya memuat bagaimana mau berangkat ke alam bebas, bagaimana “melawan” keganasan alam bebas dan bagaimana menyiasati alam bebas.
Tidak sedikit pihak yang harus saya sampaikan terima kasih, terutama kepada senior-seniorita di COMODO MAPALA FE. Univ. PALANGKARAYA, tanpa anda semua saya bukan apa-apa. Gilee man !
Penyusunan tulisan ini diharapkan untuk dapat membantu memberikan informasi bagi segenap pihak, terutama adik-adik Junior dan peminat alam bebas lainnya.
Tidak ada harapan lain, kecuali agar apa yang ditulis dan disusun dapat berguna. Sebagai catatan, semua tulisan dalam coretan kertas ini bisa dikutip, dicopy, dibaca dan disebar luaskan oleh dan untuk siapa saja, walaupun tanpa seijin atau sepengetahuan penulis dan sekalipun tanpa menyebutkan sumbernya. Ok kita mulai;
Berangkat dan pulang Selamat
Tidak ada yang menginginkan untuk pergi berangkat bertualang ke alam bebas, tetapi selanjutnya mati sia-sia bahkan jasad-pun tidak bisa ditemukan. Semua pegiat punya obsesi berangkat, sampai ke tujuan, berhasil dan kembali dengan selamat.
Namun tidak sedikit juga yang keberangkatannya bertualang ke alam bebas justru merupakan langkah menggali kuburan sendiri. Hal ini terjadi akibat kurangnya pengetahuan [paling tidak dasar] dan menganggap enteng alam atau hanya dianggap rekreasi saja.
Bagaimana untuk dapat berangkat, berhasil dan balik lagi dengan selamat ? tidak ada cara lain selain persiapan yang baik dan kemampuan yang mantap.
Seperti diketahui bahwa ada berbagai aktivitas alam bebas yang sering dilakoni oleh pegiata alam bebas, antara lain :
- Mendaki Gunung [Mountaineering], yang mana mountaineering ini terbagi menjadi : Hiking, Scrambling, dan Climbing [Rock Climbing dan Snow and Ice Climbing]
- Caving
- Orad
- Arung Sungai
- Jelajah Rimba
- Susur Pantai
- Lain-lain
Lalu, apakah peminat aktivitas alam bebas bisa demikian saja berangkat bertualang ? tentu saja tidak, tanpa bekal keterampilan dan pengetahuan serta fisik yang memadai. Oleh karenanya, paling tidak seorang pegiat alam bebas harus mampu dan mengerti pengetahuan dasar sebagai bekal di alam bebasa berupa :
- Kemampuan dan kapasitas fisik dan mental yang mantap
- Kemampuan adaptasi dengan lingkungan sosial [etika] sekitar
- Pengetahuan manajemen perjalanan
- Kemampuan bertahan hidup di alam bebas [survival]
- Kemampuan melakukan penafsiran dan medan
- Pengetahuan Botani dan Zoologi praktis
- Pengetahuan Navigasi
- Managemen peralatan dan perlengkapan
- Photografi dan dokumentasi
- Komunikasi lapangan
- Emergency Medical Care
Artinya setiap pegiat alam bebas diharapkan untuk paling tidak mengerti dan faham pada pengetahuan dasar diatas sebagai modal untuk dapat mengurangi resiko yang mungkin akan menimpa di alam bebas.
Penulis : NRD PJH0103
No comments:
Write comments