Kamu anak mapala ya? awas
jadi mapala beneran lho.. Mahasiswa Paling Lama maksudnya!! Hahaha.. celetuk
teman penulis waktu kuliah dulu. Semoga pengalaman
ini hanya dirasakan penulis saja, walau penulis tahu bahwa ejekan-ejekan
seperti itu pernah didengar atau bahkan dirasakan bukan hanya pada anak-anak
mapala saja tapi juga dirasakan banyak mahasiswa yang bergabung di organisasi
kampus, dimana banyak mahasiswa “rajin” yang beranggapan bahwa masuk organisasi
kemahasiswaan di kampus itu menjadi penghambat perkuliahan. Benar demikian?
Penulis mencoba merangkum sedikit tulisan dari hasil diskusi dengan Bang Daniel
Siahaan, salah satu senior kami di organisasi kemahasiswaan Comodo Mapala
Fakultas Ekonomi Universitas Palangka Raya, menurtnya menjadi mahasiswa itu carapikir
dan carapandangnya harus seperti mahasiswa, “..jadilah mahasiswa yang pandai memanajemen waktunya, kuliah lancar, cakap berorganisasi dan yang pasti hobi tersalurkan”,
pesannya kepada penulis saat berdiskusi singkat melalui media social. Berikut
beberapa catatan singkat penulis dengan bang Daniel Siahaan :
Bang, apa yang jadi motivasi
abang berorganisasi dengan bergabung dengan Comodo Mapala waktu masih kuliah
dulu?
Waktu masih sekolah
SMA dulu saya sudah suka dengan kegiatan dialam, seperti naik gunung, kemping
dan lain sebagainya, jadi masuk organisasi mapala comodo merupakan panggilan
jiwa. Walaupun berat pada saat pendidikan dasar (DIKLATSAR), karena memang
sudah memantapkan diri dari hati, saya-pun saya dapat melalui proses itu dengan
baik. Berat tetapi tidak ada penyiksaan yang bersifat kontak fisik. Tadi saya
mengatakan bahwa ini merupakan panggilan jiwa, maksudnya ada sesuatu yg terjadi
pada saya ketika melihat alam yang sangat indah, baik itu di hutan, di gunung,
di laut, atau dimana saja, seperti ada yang bergetar didalam jiwa saya, saya
merasa dekat dan kagum dengan sang Pencipta. Begitu juga saat melihat kerusakan
alam secara langsung atau melalui foto dan berita-berita, ada kesedihan yang
mendalam dalam diri saya, rasa marah yang sangat. Untuk itu saya bergabung
dengan organisasi Mapala.
Bang, apa tanggapan abang
terkait banyakknya orang yang menilai miring keberadaan
organisasi kemahasiswaan, termasuk organisasi mahasiswa pecinta alam?
Memang sebagian besar
orang sampai saat ini masih menganggap bahwa organisasi kemahasiswaan hanya
akan menjadi menghambat proses perkuliahan si mahasiswa. Kebanyakan orang
tersebut menganggap dengan berorganisasi si mahasiswa hanya akan mengahabiskan
waktu secara sia-sia, sehingga menyebabkan terganggunya proses perkuliahan yang
berakibat terhadap lamanya siMahasiswa lulus kuliah. Orang kebayakan tersebut
bisa saja, Orangtua kita, saudara kita, teman kita, bahkan pihak kampus itu
sendiri ( Rektor, Dekan , Dosen dll) yang beranggapan Organisasi kemahasiswaan
( BEM, Himpunan Mahasiswa X, persatuan mahasiswa Y, organisasi Mahasiswa
Pecinta Alam atau mapala dan lain sebagainya menjadi penghambat perkuliahan
mahasiswa yang bergabung di dalamnya, proses pembelajaran menurut mereka hanya
melalui perkuliahan didalam kelas dan hasil akhirnya adalah dengan nilai yang
tinggi dan membanggakan.
Sehingga apa yang
terjadi adalah sebagian besar mahasiswa saat ini lebih memilih untuk fokus pada
kuliah saja dengan harapan agar dapat cepat lulus dengan IPK yang membanggakan.
Menjadi mahasiswa seperti itu memang tidak ada salahnya, karena setiap orang
berhak menentukan pilihannya sendiri. Terkait tanggapan miring organisasi
mapala, itu hal Biasa,
sudah dari dulu anggapan itu. Ada pepatah kuno, “Karena Nila setitik rusak susu
sebelanga”, mereka hanya menilai dari kejadian sesaat terutama yang
jelek-jeleknya saja, seakan-akan Mapala baru ada di tahun ini saja. Jadi
biarkan saja anggapan itu, yang penting kita berbuat yang terbaik.
Menurut abang
bagaimana seharusnya generasi muda beraktivitas? terutama para mahasiswa
terkhususnya Mahasiswa pecinta alam?
Mahasiswa Pecinta Alam
(Mapala) itu kan mahasiswa, jadi ya harus serius dalam perkuliahan, namun
jangan juga menutup diri untuk belajar dari tempat lain, organisasi kemahasiswaan
misalnya, manfaatkan juga sebagai media menimba pengalaman dan penyaluran minat
dan bakat termasuk juga hobby. Dulu ada selogan “JANGAN SAMPE KULIAH MENGGANGGU
HOBI” yang berakibat pada lambatnya kuliah .. wkwkwkwk.
Akan tetapi akan lebih
baik lagi kalau menjadi anggota Mapala yang mampu memanage waktunya. Kuliah
lancar, pada organisasi loyal. Saya sudah buktikan itu.
Pesan-pesan abang
untuk kami para junior di organisasi Mapala sekarang dan kedepannya?
Becermin pada
kejadian-kejadian negative yang terjadi di beberapa organisasi pecinta alam,
dan apa yang sedang terjadi belakangan ini terkait adanya kekrasan fisik dalam
perekrutan anggota, bahkan ada yang sampai meninggal dunia, telah menjadikan
penilaian orang terhadap Mapala semakin negative, pesan saya untuk kalian
adik-adik saya di Comodo, dalam DIKLATSAR Mapala Comodo : “Keras tapi jagan
kasar”. Manage waktu dengan sebaik mungkin, didalam kuliah dan berorganisasi
!!!
Demikian catatan
singkat yang berhasil penulis rangkum dari obrolan itu, semoga bisa bermanfaat.