Top Social Icons

Friday 24 February 2017

Bang Daniel Siahaan : Anak Mapala itu Harus Pandai Memanage Waktu

“Kuliah lancar, cakap berorganisasi dan yang pasti hobi tersalurkan. Saya sudah buktikan itu saat aktif di Mapala Comodo".    Daniel Siahaan


Kamu anak mapala ya? awas jadi mapala beneran lho.. Mahasiswa Paling Lama maksudnya!! Hahaha.. celetuk teman penulis waktu kuliah dulu. Semoga pengalaman ini hanya dirasakan penulis saja, walau penulis tahu bahwa ejekan-ejekan seperti itu pernah didengar atau bahkan dirasakan bukan hanya pada anak-anak mapala saja tapi juga dirasakan banyak mahasiswa yang bergabung di organisasi kampus, dimana banyak mahasiswa “rajin” yang beranggapan bahwa masuk organisasi kemahasiswaan di kampus itu menjadi penghambat perkuliahan. Benar demikian? Penulis mencoba merangkum sedikit tulisan dari hasil diskusi dengan Bang Daniel Siahaan, salah satu senior kami di organisasi kemahasiswaan Comodo Mapala Fakultas Ekonomi Universitas Palangka Raya, menurtnya menjadi mahasiswa itu carapikir dan carapandangnya harus seperti mahasiswa, “..jadilah mahasiswa  yang pandai memanajemen waktunya, kuliah lancar, cakap berorganisasi dan yang pasti hobi tersalurkan”, pesannya kepada penulis saat berdiskusi singkat melalui media social. Berikut beberapa catatan singkat penulis dengan bang Daniel Siahaan :

Bang, apa yang jadi motivasi abang berorganisasi dengan bergabung dengan Comodo Mapala waktu masih kuliah dulu?

Waktu masih sekolah SMA dulu saya sudah suka dengan kegiatan dialam, seperti naik gunung, kemping dan lain sebagainya, jadi masuk organisasi mapala comodo merupakan panggilan jiwa. Walaupun berat pada saat pendidikan dasar (DIKLATSAR), karena memang sudah memantapkan diri dari hati, saya-pun saya dapat melalui proses itu dengan baik. Berat tetapi tidak ada penyiksaan yang bersifat kontak fisik. Tadi saya mengatakan bahwa ini merupakan panggilan jiwa, maksudnya ada sesuatu yg terjadi pada saya ketika melihat alam yang sangat indah, baik itu di hutan, di gunung, di laut, atau dimana saja, seperti ada yang bergetar didalam jiwa saya, saya merasa dekat dan kagum dengan sang Pencipta. Begitu juga saat melihat kerusakan alam secara langsung atau melalui foto dan berita-berita, ada kesedihan yang mendalam dalam diri saya, rasa marah yang sangat. Untuk itu saya bergabung dengan organisasi Mapala.

Bang, apa tanggapan abang terkait banyakknya orang yang menilai miring keberadaan organisasi kemahasiswaan, termasuk organisasi mahasiswa pecinta alam?

Memang sebagian besar orang sampai saat ini masih menganggap bahwa organisasi kemahasiswaan hanya akan menjadi menghambat proses perkuliahan si mahasiswa. Kebanyakan orang tersebut menganggap dengan berorganisasi si mahasiswa hanya akan mengahabiskan waktu secara sia-sia, sehingga menyebabkan terganggunya proses perkuliahan yang berakibat terhadap lamanya siMahasiswa lulus kuliah. Orang kebayakan tersebut bisa saja, Orangtua kita, saudara kita, teman kita, bahkan pihak kampus itu sendiri ( Rektor, Dekan , Dosen dll) yang beranggapan Organisasi kemahasiswaan ( BEM, Himpunan Mahasiswa X, persatuan mahasiswa Y, organisasi Mahasiswa Pecinta Alam atau mapala dan lain sebagainya menjadi penghambat perkuliahan mahasiswa yang bergabung di dalamnya, proses pembelajaran menurut mereka hanya melalui perkuliahan didalam kelas dan hasil akhirnya adalah dengan nilai yang tinggi dan membanggakan.

Sehingga apa yang terjadi adalah sebagian besar mahasiswa saat ini lebih memilih untuk fokus pada kuliah saja dengan harapan agar dapat cepat lulus dengan IPK yang membanggakan. Menjadi mahasiswa seperti itu memang tidak ada salahnya, karena setiap orang berhak menentukan pilihannya sendiri. Terkait tanggapan miring organisasi mapala, itu hal Biasa, sudah dari dulu anggapan itu. Ada pepatah kuno, “Karena Nila setitik rusak susu sebelanga”, mereka hanya menilai dari kejadian sesaat terutama yang jelek-jeleknya saja, seakan-akan Mapala baru ada di tahun ini saja. Jadi biarkan saja anggapan itu, yang penting kita berbuat yang terbaik.


Menurut abang bagaimana seharusnya generasi muda beraktivitas? terutama para mahasiswa terkhususnya Mahasiswa pecinta alam?

Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) itu kan mahasiswa, jadi ya harus serius dalam perkuliahan, namun jangan juga menutup diri untuk belajar dari tempat lain, organisasi kemahasiswaan misalnya, manfaatkan juga sebagai media menimba pengalaman dan penyaluran minat dan bakat termasuk juga hobby. Dulu ada selogan “JANGAN SAMPE KULIAH MENGGANGGU HOBI” yang berakibat pada lambatnya kuliah .. wkwkwkwk.
Akan tetapi akan lebih baik lagi kalau menjadi anggota Mapala yang mampu memanage waktunya. Kuliah lancar, pada organisasi loyal. Saya sudah buktikan itu.

Pesan-pesan abang untuk kami para junior di organisasi Mapala sekarang dan kedepannya?

Becermin pada kejadian-kejadian negative yang terjadi di beberapa organisasi pecinta alam, dan apa yang sedang terjadi belakangan ini terkait adanya kekrasan fisik dalam perekrutan anggota, bahkan ada yang sampai meninggal dunia, telah menjadikan penilaian orang terhadap Mapala semakin negative, pesan saya untuk kalian adik-adik saya di Comodo, dalam DIKLATSAR Mapala Comodo : “Keras tapi jagan kasar”. Manage waktu dengan sebaik mungkin, didalam kuliah dan berorganisasi !!!
Demikian catatan singkat yang berhasil penulis rangkum dari obrolan itu, semoga bisa bermanfaat.

Sekretariat Comodo Mapala, 10 Februari 2017
Herli
CMD.0206/UR.12   

No comments:
Write comments